Friday, March 16, 2018
if tomorrow never comes
jumat 16/3 (2:03 pm)
if tomorrow never comes
will she know how much i loved her
did i try in every way to tell her everyday
that she's my only one
and if my time on earth were through
and she must face this world without me
did the love i gave her in the past
gonna be enough to last
if tomorrow never comes
satu hal yang sampai sekarang masih mengganjal buat gua adalah, did my mom know how much i loved her when she was still with me? did i try in every way to tell her everyday that she was my one and only Mami, the only person i ever loved..
berasa rada ironis ma liriknya karena malah nyokap duluan yang pergi meninggalkan gua :'(
tadi ngebaca postingannya eka, dia ngasih link soal pelajaran dari mantan atau semacam itu d, dan di bawah post mantan itu ada link menuju postingannya yang lain tentang kehilangan (calon) buah hatinya..
walau kehilangan orang yang berbeda, tapi i can relate to rasa sedih yang dia tuliskan di sana and sometimes emang lebih gampang membagikan berita baik dibanding berita sedih sih..
terkadang sesabar2nya orang juga punya batasan mereka masing2 menghadapi kesedihan kita XD temen 'curhat' gua aja cuma tahan 2,5 bulanan 'melayani' gua di wa huahahaha :p jadi terkadang yah, jangan heran why people tend to keep the sadness by themselves karena kesedihan itu bikin orang yang mendengarnya berasa ga nyaman.. berbahagialah yang masih punya orang yang bisa 'menampung' segala curhatan kita bahkan menyediakan bahunya untuk menjadi tempat kita menangis, karena itu sebuah 'kemewahan' yang ga setiap orang beruntung memilikinya :p
at the end of the day gua serasa kembali disadarkan bahwa perjalanan setiap dari kita di dunia ini memang sebuah perjalanan personal yang mana hanya kita (dan Tuhan) aja yang sepenuhnya tau dan bisa merasakan beragam emosi dari peristiwa2 dalam hidup kita..
ga usah ngomongin soal 'sepatu' karena tetap aja kita pribadi yang beda yang akan merespon dengan berbeda pula dan mungkin mendapatkan pelajaran yang berbeda dari peristiwa yang sama.. so if they don't understand, that's okay karena itu bukan bagian mereka untuk memahami..
and one day, i know i should write down the chronology of my mom's last moment as my own self-theraphy karena by writing it down, itu semacam letting go buat gua, to make it final at a point of no return, entah kapan gua akan bisa melakukannya..
Mami, i wish you knew how much i loved you.. i miss you so, Mami, i hope i could see you again soon..
meanwhile, watch for me from above, Mami, i hope one day when i look at the sky, i could see a glimpse of you.. i know you're in a much better place now, Mami, i'm tired of hearing people saying this to me as if i didn't know.. i know it better than anyone else how much you suffered but i just miss you so, Mami, i miss being with you, seeing your smile, hearing your laughters, being hugged by you..
my sweet loving Mami, keep praying for me from up there for me to keep my heart in the right place and not be blinded with what may come my way in few days time..
until then, Mamiku tersayang..
jumat 16/3 (2:32 pm)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment